hidup ini indah meski tak mudah

hidup ini indah meski tak mudah
hidup ini indah meski tak mudah

Rabu, 13 Februari 2013


Being academically smart makes you admirable. Being socially smart makes you acceptable. Being emotionally smart makes you lovable.
Aku ingin menjadi tiga2nya, karna aku masih manusia...
Tapi kalo harus memilih satu, aku pilih yang terakhir, aku ingin dicintai... ;)

Aku bisa jatuh cinta sejuta kali kepadamu jika nanti kita beranjak tua bersama, tapi tidak jika di tengah jalan kamu menikung ke arah lain...
* dan aku ingin tersesat bersamamu... ;)
* ya Allah, tolong jangan Kau tunjukkan jalan keluarnya...
* Terima kasih...terima kasih...terima kasih... :)

Minggu, 10 Februari 2013

Cinta itu...


Cinta itu seharusnya mengurus, bukan mengurung.
Cinta itu seharusnya menyayang, bukan merangsang.
Cinta itu seharusnya merasakan, bukan mengeraskan.
Cinta itu seharusnya menang, bukan menangis.
Cinta itu seharusnya menghangatkan, bukan hanya mengangankan.
Cinta itu seharusnya dirasakan, tak perlu dirusuhkan.
Cinta itu tidak malas, dan menuntut balas.
Cintamu kadang membuat tidurmu tidak pulas, perutmu mulas. 
Mungkin  karena cintanya tak jelas, sehingga cintamu merasa tak terbalas.
Siapa bilang cinta itu biasa? Buktinya dapat membuat binasa!



Jika kita jadi menghabiskan umur bersama, tolong ingatkan aku lagi tentang hal-hal yang membuatku menerima pinanganmu waktu itu - setiap kali aku menangis dan ingin menjauh darimu.
*Tertanda, Perempuan yang akan kau nikahi 7 tahun yang lalu.

Teman atau Sahabat ?


Ada orang yang mencari kita di saat dia membutuhkan kita. Itu teman namanya. Ada orang yang mencari kita di saat kita membutuhkan dia. Itu sahabat namanya.
Aku punya banyak untuk yang pertama. Kamu boleh mengambilnya sebanyak dan sesering yang kamu mau. Tapi yang kedua aku hanya punya sangat sedikit, dan aku tetap ingin membaginya denganmu.
Karena baik teman maupun sahabat, mereka bukan sepenuhnya kepunyaanku. Hanya titipan Tuhan yang suatu hari mungkin akan Dia ambil dan berikan bagi mereka yang membutuhkannya.
Mungkin kamu, salah satunya :’)

Terbangkan Aku Lagi

Aku merindukanmu seperti seekor merpati yang lupa bagaimana terbang, meskipun sepasang sayapnya masih utuh menempel di tubuhnya.

Bersayap, tapi semacam tak mampu terbang.

Tolong ingatkan aku lagi betapa indahnya langit biru itu. Betapa manisnya rasa awan putih. Betapa kuatnya sepasang kaki merahku. Betapa indahnya berada tinggi di atas, tanpa harus takut jatuh dan mati.

Atau seandainya jatuh pun, ada sepasang tangan kuat yang menggenggam. Tanganmu.

Jangan Takut


Mengapa takut memulai?
Mengapa takut mengakhiri?
Bukankah tiada awal tanpa akhir,
dan tiada akhir tanpa awal?

Apa yang sebenarnya aku takutkan?
Apa yang sebenarnya kau takutkan?
Apa yang sebenarnya kita takutkan?
Apa yang sebenarnya mereka takutkan?

Lupakah kita bahwa:
yang dulu pernah ada sekarang sudah tak lagi ada?
yang sekarang ada, dulu belum pernah ada?
yang nanti akan datang, sekarang belum terlihat?

Jangan takut.
Jangan ragu.

Katakan saja.
Lakukan saja.


Kata ‘Aamiin’ itu bukanlah sebuah titik, melainkan awal dari suatu kebaikan yang panjang, karena di dalamnya ada harapan yang memberikan energi untuk mewujudkannya...
Terjadilah yang terbaik menurut kehendakNya...Aamiinn ;)

Rindu hanya punya Ibu. Namanya Cinta. Tapi dia tidak punya ayah, makanya masih menggangguku dan tidak ke kota naik delman istimewa pada hari Minggu.- 
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk suara jantungku.

Rindu tak harus selalu disampaikan dengan kata-kata, karena rindu mampu menemukan jalannya sendiri menuju hati yang dirindu.
*Dari yang merindu.

Rabu, 06 Februari 2013

Keikhlasan


Keikhlasan bukan sekedar belajar tentang kekalahan, tapi juga kehilangan dan cinta. Karena cinta itu merelakan kepergian orang yang kita cintai, karena ia berhak untuk menentukan keinginan hatinya sendiri, atau mungkin Tuhan yang berkehendak sehingga seseorang tak lagi bisa menemani kita.

Tidak ada perkara kalah atau menang dalam hal keikhlasan. Semua adalah pemenang saat berlapang hati. Banyak hal dalam hidup yang memang harus direlakan dan tidak dapat dipaksakan - karena bukan kita yang mempunyai hidup, tapi Dia.

Our Choice is a Mirror of Ourself


Our choice is the mirror of our inner self... ;)

Berkali-kali aku diingatkan bahwa, “Pasangan kita adalah cerminan siapa kita.” Dan banyak juga orang yang percaya pada “opposite attractions”.

Lalu yang mana yang benar?

Aku, dengan kepala dan pemikiranku sendiri, menganggap keduanya benar. Begini, kita memang cenderung untuk tertarik pada sesuatu yang berbeda. Kalau kita pendiam, kita suka orang yang mampu berbicara tanpa henti karena menurut kita, mereka itu sangat menghibur. Kalau dalam tubuh kita tidak mengalir darah seni sama sekali, kita kagum pada orang yang sangat berjiwa seni.

Tapi itu ketertarikan. Dan ketertarikan bukanlah cinta. Ketertarikan itu menurutku hanya kekaguman, dan kekaguman biasanya tidak akan berlangsung lama. Selalu akan ada orang lain yang mempesona dengan keunikannya, karena Tuhan Maha Kreatif dalam menciptakan kita.

Selasa, 05 Februari 2013

Perpisahan


Perpisahan adalah awal dari sebuah perjalanan yang baru. Mungkin kita akan melalui jalan yang lain setelahnya, bertemu dengan orang-orang yang awalnya asing, lalu menjadi sedekat air hujan dengan tanah.

Ada kalanya dalam perjalanan itu tanpa sengaja kita menoleh lagi ke belakang, karena ada beberapa kerikil yang tersepak entah kaki siapa hingga ada di depan kita, atau karena ada beberapa helai daun yang terbang mengikuti angin sering perjalanan kita.

Itu tak mengapa.

Atau kadang kita terluka selama perjalanan itu. Ada darah yang harus tertetes, airmata yang harus mengalir, keringat yang harus mengucur. Semuanya membuat kita menjadi lebih kuat, dan tak akan membuat kita mati. Lalu mengapa harus gentar?

Selamanya



Cintai aku hari ini saja. Lalu besok, cintai aku untuk besok saja. Begitu seterusnya. Karena kata “selamanya” itu milik Tuhan semata....

Realistis sajalah....
Kata “selamanya” di bumi ini tak berlaku dan tak pernah ada.

Kata “selamanya” itu bukan berarti “kekekalan”.

Selamanya adalah:

Selama ia, juga Dia,
Selama kau,
Selama aku,
Selama kita,
Selama mereka,
Masih betah berlama-lama.

Jumat, 01 Februari 2013

Life is All a Fair Game


Everything that’s taken from us will be returned to us again someday. If not, then we will get something else and the person who took it from us will lose something else as well.- Life is all a fair game.

Segala sesuatu yang ada di jagad raya ini terjadi karena sebab akibat. Jika tak ada sebab, maka tak ada akibat.

Pagi ini aku mengantuk karena aku baru tertidur pukul tiga pagi. Mataku lalu terbuka lebar setelahnya hanya karena secangkir kecil double espresso. Padahal jika kita pikirkan, tak ada hubungannya antara mata dengan bibir dan mulut yang tersiram kopi tadi.

Jadi jika saat ini hidup kita sedang baik, itu artinya karena memang ada sesuatu yang terjadi sebelumnya, juga ketika hidup kita sedang malang, itu pasti ada penyebabnya.

Jarak Terjauh


Mungkin jarak yang terjauh antara dua hati tidak dapat dihitung dengan satuan kilometer, karena betapa pun jauhnya jarak selama jantung masih saling meneriakkan nama masing-masing, darat, laut, dan udara akan tunduk di bawah kaki sepasang kekasih itu.

Jarak yang terjauh adalah matinya sebuah rasa.

Jarak yang terjauh adalah ketika kita mencintai orang yang (sudah) tidak mencintai kita. Jarak yang terjauh adalah ketika orang yang kita cintai tidak (lagi) mau berjuang bersama kita. Jarak yang terjauh adalah ketika bersamanya adalah karena keharusan, bukan lagi keinginan.

Jarak yang terjauh adalah keterpaksaan.

Jarak yang terjauh adalah ketika kita tidak lagi merasakan ada kupu-kupu yang menggelitik perut. Jarak yang terjauh adalah ketika pertanyaan, “Kamu sudah makan?” sudah seperti auto-text yang wajib dikirim dan ditanyakan dua kali sehari. Jarak yang terjauh adalah ketika pertanyaan, “(Masih) cintakah kamu padaku?” hanya dijawab dengan geraman, tanpa kata-kata.

Jarak yang terjauh adalah kebosanan.

Dirikan Tembok di Ruangmu Sendiri


Manusia pada dasarnya memang egois. Ketika jatuh cinta, dia ingin semua makhluk di bumi ikut merayakannya. Ketika patah hati, dia ingin tak seorang pun tertawa di hadapannya.
Mungkin manusia tidak sekedar ingin dimengerti, tapi juga ingin orang lain larut dalam perasaannya. Mencari kawan sepenanggungan tanpa peduli apakah sang kawan punya rasa sendiri.
Kalau memang begitu, keringkan saja lautnya. Biar tak ada lagi ikan yang berenang. Kalau sudah begitu, hirup semua awan di langit. Biar tak ada lagi burung yang berani beterbangan.
Bakar, biar semua menjadi abu. Biar tak ada yang bermegah diri di atas panggung. Biar tak ada yang melakonkan tokoh putih atau hitam. Ubah warna dunia jadi kelabu. Dan semua insan akan sama rasa, sama hasrat, sama cita.
Jika ingin dunia tetap berwarna, warnai sendiri laut dan langitmu. Dirikan tembok, bukan panggung. Beri pintu, beri jendela, tapi tetap dirikan tembok. Berlarilah, menarilah dalam ruangmu sendiri, dan biarkan orang lain berlari dan menari dalam ruangnya.

Mengirim Ciuman


Mukaku digigit nyamuk.
Kanan atas dekat mata
dekat pelipis, tepatnya.

Kalau nyamuk yang sama
malam ini terbang ke rumahmu
biarkan dia menghisapmu.

Anggap saja
itu ciuman selamat malam dariku.
Jangan dibunuh terlalu cepat.

Tak ada merpati pos
atau surat dalam botol.
Hanya seekor nyamuk lapar.




Pintu


Setiap pertemuan adalah pintu. Mungkin ke pertemuan berikutnya, atau bisa jadi pintu untuk menuju pertemuan lainnya.

Ketika sebuah pintu dibuka, itu artinya seseorang dipersilakan masuk. Dalam suatu ruang, dalam suatu rencana, dalam suatu keadaan, dalam suatu cerita, dalam suatu awal. Pintu adalah awal, bahkan pintu kematian sekali pun. Kematian bukanlah akhir, tapi awal dari suatu perjalanan yang baru - atau bisa jadi, awal dari kehidupan yang baru.

Ketika sebuah pintu ditutup, itu artinya kita tidak diijinkan untuk masuk. Atau, kalau kita sudah ada di dalamnya, itu artinya tidak ada orang lain lagi yang boleh masuk.

Selama bulan ini, aku diijinkan Tuhan untuk memasuki banyak sekali pintu. Aku masih berada dalam ruang-ruang dan lorong-lorong yang diawali oleh serangkaian pertemuan yang berbeda dengan banyak orang. Sangat menarik, sangat menyenangkan. Bulan yang baru nanti, mungkin akan menjadi bulan yang paling menggairahkan sepanjang sejarah hidupku.

Namun ada satu pintu yang masih kubuka. Ada yang sudah masuk di dalamnya, namun pintu itu tetap kubiarkan tak tertutup. Aku mengijinkan sosok yang ada di dalam untuk pergi jika ia mau, tanpa harus memintaku untuk membukakan pintu jika saat itu tiba - meski pun sejujurnya, aku berharap ia akan tinggal dan tidak keluar lagi dari pintu itu. Dari pertemuan(-pertemuan) kami.

Pintu-pintu yang terbuat dari bahan yang berbeda, dan diwarnai dengan aneka macam warna. Aku sendiri belum ingin keluar melalui pintu-pintu yang Tuhan sediakan dan ijinkan untuk kumasuki. Aku sangat menikmati semua ruang di dalamnya - tapi tidak untuk pintu yang kumiliki sendiri itu.

Setiap pertemuan adalah awal dari pertemuan lainnya. Mungkin dengan orang yang sama, atau bisa juga dengan orang yang berbeda. Namun, tetap saja: Semua pintu adalah awal, dan bukan akhir.

Rindu Tersampaikan


Aku percaya satu hal: Ketika kita merindukan seseorang, entah bagaimana caranya, rindu itu akan tersampaikan.
Perkara rindu itu akan dikirim kembali atau tidak, kita akan tahu kemudian. Karena seperti halnya makanan, tak semua mudah dicerna. Ada yang segera, ada yang perlu waktu. Ada yang perlu waktu sebentar untuk mengendap, ada yang langsung mengalir.
Terima kasih. Sepertinya kau mengerti.

Jika Nanti


Jika kamu mencintaiku:
cintailah aku dengan cara yang benar
cintailah aku bukan dengan diam-diam
cintailah aku bukan dengan melarangku
cintailah aku bukan hanya karena kamu mengasihaniku
cintailah aku bukan karena kamu kesepian

Jika kamu meninggalkanku:
tinggalkanlah aku dengan cara yang benar
tinggalkanlah aku bukan karena aku tidak sempurna untukmu
tinggalkanlah aku bukan karena kamu merasa kurang sempurna untukku
tinggalkanlah aku bukan karena kita tidak mau menerima perbedaan kita
tinggalkanlah aku bukan karena aku hanya bisa memberikan cinta untukmu

Jika suatu hari nanti kamu kembali menginginkanku:
pahamilah bahwa aku masih orang yang sama
pahamilah bahwa mungkin itu kesempatan terakhir untuk kita berdua
pahamilah bahwa tidak ada hal yang terjadi tanpa seijinNya
pahamilah bahwa cinta itu bukan hal yang kebetulan
pahamilah bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan penyesalan dan berandai-andai

Jika nanti, kamu dan aku
kita tidak akan pernah tahu…