Berapa kali seseorang harus patah hati sebelum menemukan cinta
sejatinya?
Sekali? Itu terlalu sedikit. Dan saya percaya, orang yang sering
disakiti, ketika menemukan cinta sejatinya akan lebih menghargai orang yang
mencintainya dan hati pencintanya itu, dibandingkan dengan orang yang kehidupan
percintaannya (relatif) mulus.
Dan orang yang paling beruntung bukanlah orang yang seumur
hidupnya mematahkan hati orang lain, tapi orang yang hatinya sering patah,
hancur, lalu diinjak oleh orang lain. Mengapa? Karena orang semacam ini
menghargai kehidupan dan cinta dengan sangat. Apa yang kita hargai dan cintai,
akan kembali menghargai dan mencintai kita. Begitu pun sebaliknya.
Ini bukan sekedar tulisan kecil untuk menghibur diri saya sendiri.
Ini tulisan dengan lagu yang membuat pantat, pundak, jemari kaki, dan kepala
bergoyang saat mendengarkannya sambil mengetik.
Kamu boleh ikut menari bersama saya sekarang. Sambil menangis pun
tak ada yang melarang.
Silakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar